Sunday, April 17, 2011

MAKALAH Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni Dan Budaya Di Daerah


NAMA : R.PANDU EGATAGAMA
NPM    : 17110323



SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam pembuatan Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni Dan Budaya Di Daerah yang diajukan sebagai tugas mata kuliah softskill ILMU BUDAYA DASAR merupakan hasil karya saya sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim atau pihak manapun dan dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma.Segala kutipan dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah, etika yang berlaku. Mengenai isi dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab Penulis, bukan Universitas Gunadarma.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.

Bekasi, 15 April 2011


 R.Pandu Egatagama


 
 


KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat dan kasih sayang_Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar ini yang judul “Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni dan Budaya di Daerah”. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, kami menjadi tahu tentang Industri Paiwisata Seni dan Budaya di Daerah yang ada di negara kita dan dampak-dampak yang terjadi dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah.
Dalam penyusunan makalah dengan kerja keras dan juga bantuan dari berbagai pihak, saya berusaha untuk memberikan hasil yang maksimal dalam menggali informasi. Walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi kesulitan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.
Dalam makalah ini terdapat permasalahan yang terjadi pada industry pariwisata dan budaya daerah karena adanya TMII. Dalam bab terakhir kami juga membuat sebuah kesimpuan agar permasalahan TMII terhadap industry pariwisata seni dan budaya di daerah dapat teratasi dengan baik dan berdampak positif bagi suatu Negara yaitu bangsa Indonesia .
Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hambatan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik agar dimasa yang akan datang dapat menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik dari sekarang. Dan dalam penyusunan makalah ini penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.


Bekasi, 15 April 2011

Penyusun








ii
 
 














D A F T A R I S I


SURAT PERNYATAAN…………………………………………………………  i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………  ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………  ………..1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………  ………..1
1.2. Tujuan………………………………………………………………      ……...2
1.3. Sasaran…………………………………………………………………  ……..3
BAB II. PERMASALAHAN………………………………………………  ……..4
BAB III .KESIMPULAN DAN REFERENSI  ……………………………     …....5








iii
 


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang sangat indah. Semua itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obyek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung merupakan sumber devisa negara yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.
Pengembangan potensi pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income per kapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam way of life masyarakat serta terjadinya integrasi sosial. Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan (leading sector) di samping industri kecil dan agroindustri, merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan devisa dan sekaligus diharapkan akan memperluas dan meratakan kesempatan berusaha, lapangan kerja serta memupuk rasa cinta tanah air.
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia,bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA).
Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini.









1
 



1.2. TUJUAN

Dengan ditetapkan Pancasila sebagai Landasan ideal, maka Taman Mini Indonesia Indah menunjukan ciri yang khas, yakni tempat ini akan bersih dari penguyuhan acara-acara yang sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai moral yang tinggi maupun hal-hal yang sekitarnya akan menjurus kearah akibat-akibat yang akan melemahkan dan mengurangi martabat tata susila manusia pada umumnya, dan bangsa Indonesia pada khususnya. Tujuan untuk mempertahankan Taman Mini "Indonesia Indah" seperti keadaannya, diperlukan kesiapan dalam berbagai bidang. Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi. Pengelolaan ini bukan sekedar menampilkan keberadaan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting ialah mewujudkan penampilan yang memenuhi landasan filsafati yang telah dijadikan pijakannya. Anjungan tidak sekedar menggelar pameran benda-benda peninggalan kebudayaan masa lalu atau menggelar pertunjukan tarian saja, tetapi harus dapat mengajak masyarakat menemukan cara dan jalan dalam menuju cita-cita yang dinyatakan dalam uraian aspek dan prospek pembangunan Proyek Miniatur "Indonesia Indah.
Penyediaan sumber daya manusia dan dana seperti itu memerlukan strategi yang tepat. Oleh karena itu dalam pengembangan kegiatan Taman Mini "Indonesia Indah" kebutuhan dalam bidang sumber daya manusia dan dana menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengembangan programnya. TMII mempunyai keleluasaan untuk mengembangkan denah yang beranekaragam. Dengan adanya lahan basah, maka pola penataan lingkungan menjadi lebih alami dan dalam berbagai hal, lingkungan basah ini memberikan kemudahan dalam pengembangan pergelaran kawasan perairan. Kenyataan ini telah dinikmati oleh pengembangan: Taman Angsa Arsipel Indonesia dan Taman Akuarium Air Tawar.
 

1.3. SASARAN

Sasaran yang ingin di capai dalam pendirian TMII adalah memberikan pengertian kepadabangsa-bangsa lain maupun meningkatkan pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenaitanah air, sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan TMII tidaklah semata-mata untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak dengan melaksanakan usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran ideal guna mencapai maksud dan tujuan di atas. Walaupun demikian tetap akan di pungut tarif-tarif sekedar untuk menutup biaya pengusahaan dan menjamin kelangsungan kerja serta mendidik masyarakat agar dapat merasa ikut memiliki dan turut bertanggung jawab.
Setiap waktu selalu ada penambahan komponen yang setapak demi setapak mengisi dasar filsafati yang telah digariskan. Dengan adanya landasan filsafat untuk menjangkau masa depan, telah dirancang pola pengelolaan dan penyusunan program untuk mencapai tujuan seperti yang diemban dalam misinya. Pengelolaan Proyek Miniatur "Indonesia Indah" tidak begitu saja dilaksanakan, tetapi diatur dalam surat-surat keputusan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya.















3
 


BAB II
PERMASALAHAN
4
 


Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA). Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman dan kuliner. Dibandingkan dengan pada waktu awal dibangunnya, yang hanya memiliki 26 anjungan, boleh dikatakan bahwa selama 21 tahun usianya, taman ini telah berkembang 220 % dalam wujud bangunan. Begitu pula dalam kawasan yang berupa lahan. Kenyataan seperti ini memang membanggakan karena menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya. Namun, keadaan seperti, ini tidak luput dari kekerasan upaya untuk mempertahankannya, apa lagi lebih mengembangkannya. Kemajuan mewujudkan gagasan pembangunan proyek miniatur ini didorong oleh Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tertangga1 4 Maret 1972. yang memberikan beberapa alternatif dan saran untuk menjadi pegangan pelaksanaan proyek ini. Dalam Memorandum ini, diakui bahwa dengan rencana pembangunan proyek miniatur Indonesia Indah ini, timbul kekhawatiran akan adanya perpecahan dalam tubuh kesatuan bangsa Indonesia. Uluran tangan berupa peran serta DPR RI dalam memberikan saran sungguh membantu memperingan beban yang timbul karena adanya perbedaan pendapat tentang pembangunan. Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar pendidikan seninya secara aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya pendidikan dan pembinaan ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sasana krida maupun sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari berbagai generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.



BAB III

KESIMPULAN
Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu wisata di indoensia yang memperlihatkan tentang budaya-budaya di Indonesia. Di sisi lain, secara spesifik bentuk-bentuk bangunan di TMII sangatlah menarik dan juga sangat mendidik, karena banyak sekali wawasan yang dapat kita ambil di Taman Mini Indonesia Indah, seperti tentang kebudayan yang ada di Indonesia yang akan selalu di kenang oleh bangsa Indonesia. Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Taman Mini Indonesia Indah memiliki beberapa kekayaan kebudayaan Indonesia bukan hanya itu dampaknya sebagai tempat pariwisata memiliki keunikan tersendiri dibanding tempat – tempat pariwisata yang lain, karena mungkin satu – satunya pariwisata yang menampilkan ataupun menawarkan kepada masyarakat dalam hiburan kebudayaan Nasional Indonesia.
Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai daerah secara terus menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina untuk tampil dan berkarya, sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian pula pembinaan terhadap para penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII bahkan juga membina ratusan penjual jamu gendong. Masyarakat kecil yang memiliki andil besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.

5
 

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://www.taman-mini.co.id/php/pengelola.php
http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/profil-taman-mini-indonesia-
5
 
indah.html

BAB 9 MANUSIA DAN TANGGUNGJAWAB


BAB 9 MANUSIA DAN TANGGUNJAWAB

1.  PENGERTIAN TANGGUNGJAWAB
    Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

2.   MACAM-MACAM TANGGUNGJAWAB
·          Tanggungjawab terhadap diri sendiri
·          TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara  
·          TanggungJawab Terhadap Tuhan
·          TanggungJawab Terhadap Keluarga
·          TanggungJawab Terhadap Masyarakat

 3.       PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
         Pengabdian
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
         Pengorbanan
            Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.    

Saturday, April 9, 2011

BAB 8 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A.      Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu:
1.       Pandangan hidup yang berasal dari agama
2.       Pandangan hidup yang berupa ideology
3.       Pandangan hidup hasil renungan
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
  1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
  2. Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
  3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
  4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.

     B.       Cita - Cita

    Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
        Apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. Ada 3 faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
           Manusianya yang memiliki cita-cita;
           Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan;
           Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.
    C. Kebajikan
    Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
    -          Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik.
    -          Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
    -          Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan.
    -          Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan.

    D. Usaha dan Perjuangan
         Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
    Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.

    1. KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
        Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
    (a). Aliran Naturalisme
    (b) Aliran Intelektualisme
    (c) Aliran gabungan

    F. LANGKAH LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
    Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu: 
    - Mengenal
    - Mengerti
    - Menghayati
    - Mengabdi
    - Mengamankan