Thursday, May 19, 2011

BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN


A. PENGERTIAN HARAPAN
  1. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi.
  1. Arti harapan adalah sesuatu yang diinginkan dapat terjadi dengan demikian harapan itu menyangkut masa depan.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
           Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
           Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.  APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Manusia setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau anggota mayarakat lainnya.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan. Misalnya: menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP
Kebutuhan manusia terdiri dari :
1.        KEBUTUHAN JASMANI
2.        KEBUTUHAN ROHANI

C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kebenaran yang dapat diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung ataupun tak langsung kepada manusia.
Contohnya : kepercayaan terhadap tugas yang dibebankan kepada seseorang.

Kebenaran merupakan ajaran yang diajarkan di setiap agama di dunia.
Kebenaran merupakan kunci kebahagian dari semua orang.
Kebenaran menurut Dr.Yuyun Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu :
1.        TEORI ATAU TEORI KONSISTENSI
2.        TEORI KORESPODENSI
3.        TEORI PRAGMATIS

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
 a) Kelangsungan hidup (survival)
 b) Keamanan (safety)
 c) Hak dan kewajiban mencintai dan
     dicintai (be loving and love)
 d) Diakui lingkungan (status)
 e) Perwujudan cita-cita (self actualization)
 
  1. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA  MENINGKATKANNYA
Dasar dari semua ini adalah kebenaran. Kepercayaan dapat di bedakan menjadi:
1.        KEPERCAYAAN KEPADA DIRI SENDIRI
2.        KEPERCAYAAN KEPADA ORANG LAIN
3.        KEPERCAYAAN KEPADA PEMERINTAH
4.        KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN

 

BAB 10 MANUSIA DAN KEGELISAHAN


A.  PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Menurut Sigmund Freud (ahli psikoanalisa),  kecemasan ada 3 macam :
( a ). Kecemasan obyekif
 ( b ). Kecemasan neoritis (syaraf)
 ( c ). Kecemasan moril

B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH

Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

D. KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dasar dari kata asing.kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpindahkan dari yang lain, atau terpencil.

E. KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.

F. KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.

G.SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
 
1.        OBSESI
2.        PHOBIA
3.        KOMPULASI
4.        HYSTERIA
5.        DELUSI
6.        HALUSINASI
7.        KEADAAN EMOSI

 H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN

Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.

Sunday, April 17, 2011

MAKALAH Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni Dan Budaya Di Daerah


NAMA : R.PANDU EGATAGAMA
NPM    : 17110323



SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam pembuatan Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni Dan Budaya Di Daerah yang diajukan sebagai tugas mata kuliah softskill ILMU BUDAYA DASAR merupakan hasil karya saya sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim atau pihak manapun dan dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma.Segala kutipan dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah, etika yang berlaku. Mengenai isi dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab Penulis, bukan Universitas Gunadarma.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.

Bekasi, 15 April 2011


 R.Pandu Egatagama


 
 


KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat dan kasih sayang_Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar ini yang judul “Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni dan Budaya di Daerah”. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, kami menjadi tahu tentang Industri Paiwisata Seni dan Budaya di Daerah yang ada di negara kita dan dampak-dampak yang terjadi dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah.
Dalam penyusunan makalah dengan kerja keras dan juga bantuan dari berbagai pihak, saya berusaha untuk memberikan hasil yang maksimal dalam menggali informasi. Walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi kesulitan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.
Dalam makalah ini terdapat permasalahan yang terjadi pada industry pariwisata dan budaya daerah karena adanya TMII. Dalam bab terakhir kami juga membuat sebuah kesimpuan agar permasalahan TMII terhadap industry pariwisata seni dan budaya di daerah dapat teratasi dengan baik dan berdampak positif bagi suatu Negara yaitu bangsa Indonesia .
Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hambatan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik agar dimasa yang akan datang dapat menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik dari sekarang. Dan dalam penyusunan makalah ini penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.


Bekasi, 15 April 2011

Penyusun








ii
 
 














D A F T A R I S I


SURAT PERNYATAAN…………………………………………………………  i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………  ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………  ………..1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………  ………..1
1.2. Tujuan………………………………………………………………      ……...2
1.3. Sasaran…………………………………………………………………  ……..3
BAB II. PERMASALAHAN………………………………………………  ……..4
BAB III .KESIMPULAN DAN REFERENSI  ……………………………     …....5








iii
 


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang sangat indah. Semua itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obyek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung merupakan sumber devisa negara yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.
Pengembangan potensi pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income per kapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam way of life masyarakat serta terjadinya integrasi sosial. Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan (leading sector) di samping industri kecil dan agroindustri, merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan devisa dan sekaligus diharapkan akan memperluas dan meratakan kesempatan berusaha, lapangan kerja serta memupuk rasa cinta tanah air.
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia,bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA).
Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini.









1
 



1.2. TUJUAN

Dengan ditetapkan Pancasila sebagai Landasan ideal, maka Taman Mini Indonesia Indah menunjukan ciri yang khas, yakni tempat ini akan bersih dari penguyuhan acara-acara yang sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai moral yang tinggi maupun hal-hal yang sekitarnya akan menjurus kearah akibat-akibat yang akan melemahkan dan mengurangi martabat tata susila manusia pada umumnya, dan bangsa Indonesia pada khususnya. Tujuan untuk mempertahankan Taman Mini "Indonesia Indah" seperti keadaannya, diperlukan kesiapan dalam berbagai bidang. Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi. Pengelolaan ini bukan sekedar menampilkan keberadaan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting ialah mewujudkan penampilan yang memenuhi landasan filsafati yang telah dijadikan pijakannya. Anjungan tidak sekedar menggelar pameran benda-benda peninggalan kebudayaan masa lalu atau menggelar pertunjukan tarian saja, tetapi harus dapat mengajak masyarakat menemukan cara dan jalan dalam menuju cita-cita yang dinyatakan dalam uraian aspek dan prospek pembangunan Proyek Miniatur "Indonesia Indah.
Penyediaan sumber daya manusia dan dana seperti itu memerlukan strategi yang tepat. Oleh karena itu dalam pengembangan kegiatan Taman Mini "Indonesia Indah" kebutuhan dalam bidang sumber daya manusia dan dana menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengembangan programnya. TMII mempunyai keleluasaan untuk mengembangkan denah yang beranekaragam. Dengan adanya lahan basah, maka pola penataan lingkungan menjadi lebih alami dan dalam berbagai hal, lingkungan basah ini memberikan kemudahan dalam pengembangan pergelaran kawasan perairan. Kenyataan ini telah dinikmati oleh pengembangan: Taman Angsa Arsipel Indonesia dan Taman Akuarium Air Tawar.
 

1.3. SASARAN

Sasaran yang ingin di capai dalam pendirian TMII adalah memberikan pengertian kepadabangsa-bangsa lain maupun meningkatkan pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenaitanah air, sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan TMII tidaklah semata-mata untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak dengan melaksanakan usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran ideal guna mencapai maksud dan tujuan di atas. Walaupun demikian tetap akan di pungut tarif-tarif sekedar untuk menutup biaya pengusahaan dan menjamin kelangsungan kerja serta mendidik masyarakat agar dapat merasa ikut memiliki dan turut bertanggung jawab.
Setiap waktu selalu ada penambahan komponen yang setapak demi setapak mengisi dasar filsafati yang telah digariskan. Dengan adanya landasan filsafat untuk menjangkau masa depan, telah dirancang pola pengelolaan dan penyusunan program untuk mencapai tujuan seperti yang diemban dalam misinya. Pengelolaan Proyek Miniatur "Indonesia Indah" tidak begitu saja dilaksanakan, tetapi diatur dalam surat-surat keputusan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya.















3
 


BAB II
PERMASALAHAN
4
 


Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA). Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman dan kuliner. Dibandingkan dengan pada waktu awal dibangunnya, yang hanya memiliki 26 anjungan, boleh dikatakan bahwa selama 21 tahun usianya, taman ini telah berkembang 220 % dalam wujud bangunan. Begitu pula dalam kawasan yang berupa lahan. Kenyataan seperti ini memang membanggakan karena menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya. Namun, keadaan seperti, ini tidak luput dari kekerasan upaya untuk mempertahankannya, apa lagi lebih mengembangkannya. Kemajuan mewujudkan gagasan pembangunan proyek miniatur ini didorong oleh Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tertangga1 4 Maret 1972. yang memberikan beberapa alternatif dan saran untuk menjadi pegangan pelaksanaan proyek ini. Dalam Memorandum ini, diakui bahwa dengan rencana pembangunan proyek miniatur Indonesia Indah ini, timbul kekhawatiran akan adanya perpecahan dalam tubuh kesatuan bangsa Indonesia. Uluran tangan berupa peran serta DPR RI dalam memberikan saran sungguh membantu memperingan beban yang timbul karena adanya perbedaan pendapat tentang pembangunan. Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar pendidikan seninya secara aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya pendidikan dan pembinaan ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sasana krida maupun sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari berbagai generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.



BAB III

KESIMPULAN
Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu wisata di indoensia yang memperlihatkan tentang budaya-budaya di Indonesia. Di sisi lain, secara spesifik bentuk-bentuk bangunan di TMII sangatlah menarik dan juga sangat mendidik, karena banyak sekali wawasan yang dapat kita ambil di Taman Mini Indonesia Indah, seperti tentang kebudayan yang ada di Indonesia yang akan selalu di kenang oleh bangsa Indonesia. Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Taman Mini Indonesia Indah memiliki beberapa kekayaan kebudayaan Indonesia bukan hanya itu dampaknya sebagai tempat pariwisata memiliki keunikan tersendiri dibanding tempat – tempat pariwisata yang lain, karena mungkin satu – satunya pariwisata yang menampilkan ataupun menawarkan kepada masyarakat dalam hiburan kebudayaan Nasional Indonesia.
Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai daerah secara terus menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina untuk tampil dan berkarya, sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian pula pembinaan terhadap para penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII bahkan juga membina ratusan penjual jamu gendong. Masyarakat kecil yang memiliki andil besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.

5
 

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://www.taman-mini.co.id/php/pengelola.php
http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/profil-taman-mini-indonesia-
5
 
indah.html

BAB 9 MANUSIA DAN TANGGUNGJAWAB


BAB 9 MANUSIA DAN TANGGUNJAWAB

1.  PENGERTIAN TANGGUNGJAWAB
    Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

2.   MACAM-MACAM TANGGUNGJAWAB
·          Tanggungjawab terhadap diri sendiri
·          TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara  
·          TanggungJawab Terhadap Tuhan
·          TanggungJawab Terhadap Keluarga
·          TanggungJawab Terhadap Masyarakat

 3.       PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
         Pengabdian
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
         Pengorbanan
            Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.    

Saturday, April 9, 2011

BAB 8 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A.      Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu:
1.       Pandangan hidup yang berasal dari agama
2.       Pandangan hidup yang berupa ideology
3.       Pandangan hidup hasil renungan
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
  1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
  2. Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
  3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
  4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.

     B.       Cita - Cita

    Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
        Apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. Ada 3 faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
           Manusianya yang memiliki cita-cita;
           Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan;
           Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.
    C. Kebajikan
    Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
    -          Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik.
    -          Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
    -          Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan.
    -          Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan.

    D. Usaha dan Perjuangan
         Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
    Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.

    1. KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
        Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
    (a). Aliran Naturalisme
    (b) Aliran Intelektualisme
    (c) Aliran gabungan

    F. LANGKAH LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
    Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu: 
    - Mengenal
    - Mengerti
    - Menghayati
    - Mengabdi
    - Mengamankan

Thursday, March 31, 2011

BAB 7 MANUSIA DAN KEADILAN

A.       Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak terlalu sedikit. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan menjalankan apa yang menjadi kewajibannya.
B. Keadilan Sosial
     Berbicara tentang keadilan kita akan ingat dasar Negara kita yaitu Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” hal ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan dalam  Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
     C. Berbagai Macam Keadlian
1.       Keadilan legal atau keadilan moral
2.       Keadilan Distributive
3.       Keadilan Komutatif
    D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan,artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang jujur akan lebih baik daripada orang pandai tapi pendusta. Barang siapa yang tidak dapat dipercaya tutur katanya maka dia termasuk kedalam golongan munafik. Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya kesamaan hak dan kewajiban. Serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
  E. Kecurangan
     Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.
Ada banyak faktor mengapa banyak orang yang melakukan kecurangan diantaranya :
  1. Faktor Ekonomi
  2. Faktor Kebudayaan
  3. Faktor Peradaban
  4. Faktor Teknik
    F. Pemulihan Nama Baik
    Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
    Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
    a.       Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral
    b.       Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral. 
    G.PEMBALASAN
          Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang imbang. Sebagai contoh, A memberikan makanan kepada B. Dilain kesempatan B memberikan minuman kepada A. Perbuatan ini merupakan perbuatan serupa dan ini merupakan perbuatan pembalasan.
           Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.   

Saturday, March 26, 2011

MAKALAH KEARIFAN BUDAYA DAERAH MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL




BAB I
PENDAHULUAN

Hampir dipastikan sebagian besar orang mengartikan “kebudayaan” sebagian “kesenian”,
meskipun sebenarnya  kita  semua memahami  bahwa  kesenian hanyalah bagian dari
kebudayaan. Hal ini  tentulah karena  kesenian memiliki  bobot besar dalam kebudayaan,
kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi
yang menonjol dari nilai-nilai budaya. 
Menurut Bapak  Antropologi Indonesia, Koenjtaraningrat, Kebudayaan  atau budaya
berasal dari bahasa Sansekerta  buddayah yaitu bentuk jamak dari buddhi  yang artinya budi
atau akal. Oleh karena itu, kebudayaan dalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar. Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J.J Honigmann tentang wujud kebudayaan
kedalam tiga  wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau
benda-benda.
Pengertian diatas  bila  dikaitkan dengan  perkembangan kebudayaan modern kita  patut
bertanya dimanakah peranan kebudayaan Indonesia? Apa kebudayaan Indonesia itu? Unsur
apa  yang  mempengaruhinya?  Ini menjadi pertanyaan yang  mesti  dicarikan semua akar
jawabannya. Jangan sampai Indonesia menjadi bangsa  yang  tidak punya  identitas jati diri
bangsa di era globalisasi saat in.
Memang harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya
ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-unsur kebudayaan dari luar
ikut  memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita  kemukakan bahwa
proses globalisasi, yang  dikatakan dapat mempertajam “clash of civilizations”, dan –
meminjam istilah Samuel Huntington – juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap
peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and
ethnic  self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan  yang  memarginalisasi
eksistensi bangsa  ini, selama  kita  memiliki  ketahanan  budaya  yang tangguh. Dalam
pengertian ini, jelas bahwa bila kita bicara  mengenai ketahanan budaya, pada dasarnya kita
berbicara pula mengenai pelestariannya dan pengembangannya secara dinamis dengan upaya-
upaya yang lebih khusus. 

2.   Tujuan
Keberagaman budaya  yang sangat khas dari setiap daerah di Indonesia menarik banyak
perhatian masyarakat untuk mengetahui dan mempelajarinya lebih dalam. Makalah ini dibuat
bertujuan membantu  memberikan informasi serta  pengetahuan  akan  pentingnya  peranan
budaya local sebagai salah satu alat memperkokoh budaya bangsa.
Dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya  bangsa  Indonesia ini  kita mempunyai
tujuan yaitu untuk mewujudkan pembangunan masyarakat agar dapat berjalan dengan lancar
Mempelajari budaya  lokal bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang  budaya  lokal
yang  dimiliki  negara  dengan budaya  lokal, kekuatan, kelemahan, peluang, serta  tantangan
yang dihadapi dalam mempertahankan peran budaya lokal. Adapun perbedaan yang ada dapat
teratasi, yaitu apabila  seseorang  mengusahakan agar perbedaan  itu tetap dapat
mempersatukan kita dalam kesatuan yang indah.
Adapun tujuan lain dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya bangsa Indonesia bagi
masyarakat yaitu untuk menambah rasa kecintaan budaya tanah leluhur kita terhadap bangsa
Indonesia demi  tercapainya  suatu perjuangan  kepentingan bangsanya  menjunjung  tinggi
persatuan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan memajukan pergaulan
untuk meningkatkan persatuan bangsa  dan Negara  Kesatuan Republik Indonesia, sehingga
kita  sebagai masyarakat Indonesia menjadi lebih bangga  apabila  semua  yang  berhubungan
dengan dilestarikannya budaya tersebut akan terwujud.


3.   Sasaran
Pakem-pakem kesenian (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena  berakar
dalam budaya  masyarakat. Melalui  dekomposisi  dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi,
revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka  hiasan, sentuhan-sentuhan
nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang  apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif
terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian daerah
menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.
Mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah makna yang berdasarkan pada konsepsi iptek
atau pun konsepsi biologi-genetika, melainkan merupakan suatu konsepsi budaya. Dengan
demikian “mencerdaskan kehidupan bangsa”  merupakan upaya  untuk meningkatkan
kekayaan batin, meningkatkan kadar budaya bangsa, kadar kemadanian, sebagai suatu proses
humanisasi mencapai keadiluhungan  yang mengungguli  basic  instincts, untuk mengangkat
harkat dan derajat insani dari bangsa kita.



BAB II
PERMASALAHAN


Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang kebudayaan, antara lain :
-   Munculnya  gejala krisis jati diri dan karakter bangsa  yang disebabkan oleh dampak
negative  globalisasi  dan kemajuan  teknologi komunikasi dan informasi yang
membuka peluang terjadinya interaksi budaya antarbangsa.
-   Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap upaya pelestarian nilai budaya dan
kearifan lokal yang disebabkan, antara lain, oleh :
a. semakin terbatasnya ruang atau tempat penyaluran aspirasi kreativitas seni budaya
masyarakat; dan 
b. kurangnya apresiasi dan rasa cinta terhadap budaya dan produk dalam negeri.
      -   Masih rendahnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang kekayaan
budaya  dengan berbagai kandungan  nilai-nilai luhurnya  yang  mengakibatkan
terjadinya:
a. pencurian, penyelundupan, dan perusakan benda cagar budaya; 
b. pembajakan terhadap berbagai kekayaan budaya dan kekayaan intelektual; dan 
c. terbatasnya pengelolaan kekayaan budaya oleh pemerintah daerah, karena
terbatasnya kemampuan keuangan maupun kemampuan manajerial. 
-   Belum optimalnya sumber daya di bidang kebudayaan, baik dari sisi kualitas maupun 
kuantitas.


1.   Kekuatan (Strength)
Bertolak dari pernyataan tersebut dapatlah dikemukakan bahawa  pembangunan kesenian
daerah (tradisonal) adalah pembangunan nilai-nilai seni dan apresiasi seni demi
meningkatkan kemartabatan seniman dan masyarakat, sekaligus juga  meningkatkan mutu
seni dan apresiasi terhadap kesenian. 
Dengan demikian, dalam pembangunan  nasional, kesenian sebagai bagian dari kebudayaan
nasional memperoleh maknanya  dalam kaitan dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai
kultural. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan
nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya  pengembangan  kesenian yang  mampu
melahirkan “nilai-tambah kultural”. 
Seumpama  kesenian dapat dianalogkan  dengan  ekonomi  misalnya, maka  pembangunan
ekonomi yang bermakna sebagai upaya untuk meningkatkan “nilai-tambah ekonomi”, maka
pembangunan kesenian dan kebudayaan akan bermakna sebagai upaya meningkatkan “nilai-
tambah kultural”. 
Nilai tambah kultural pada dasarnya juga memuat makna nilai-tambah kemartabatan, nilai-
tambah kebanggaan, nilai-tambah jatidiri dan nilai-tambah akal-budi serta budi pekerti. Hal
ini erat kaitannya dengan apa yang dicita-citakan oleh kemerdekaan bangsa ini, yaitu cita-cita
untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
a.   Kekhasan budaya Indonesia
Indonesia memiliki kebudyaaan yang menarik, yang bisa memikat seluruh masyarakat
sekitar. Seperti contohnya:
1. Rumah-Rumah adat
2. Tarian
3. Lagu
4. Musik
5. Alat musik
6. Gambar
7. Patung
8. Pakaian
9. Suara
10.Sastra/ tulisan
11.Makanan
12.Kebudayaan Modern Khas Indonesia
Kebudayaan Ini  memiliki  ciri khas masing-masing. Banyak  turis-turis  mancanegara
yang ingin mempelajari lebih dalam budaya  Indonesia, sebagai warga  negara
Indonesia asli  harus selalu mencintai, tetap menjaga  dan  melestarikan budaya
Indonesia dan jangan sampai budaya  kita  di curi oleh negara  lain. Kita juga  harus
menjadikan budaya-budaya  yang  ada  di Indonesia menjadi ciri khas negara  kita,
Indonesia.
b.   Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Banyaknya pulau yang terpisahkan oleh lautan menyebabkan perbedaan kondisi alam
yang  membentuk perbedaan budaya  di setiap daerah di Indonesia. Keanekaragaman
ini tentunya menjadi kebanggan dan identitas dari Negara Indonesia.
c.   Keberagaman budaya menjadi Devisa
Keberagaman budaya  di  Indonesia menjadi identitas dikenalnya  nama Indonesia di
mancanegara. Kekhasan budaya Indonesia banyak menarik perhatian wisatawan dari
berbagai belahan dunia untuk datang langsung dan mempelajari lebih dalam mengenai
budaya – budaya di Indonesia. Seperti pengembangan museum dan cagar budaya.
Tentunya hal ini menjadi sumber devisa bagi Negara di bidang pariswisata.
d.   Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa.
Kesatuan budaya  lokal  yang dimiliki  Indonesia  merupakan budaya  bangsa  yang
mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta
diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.


2.   Kelemahan (Weakness)
a.   Krisis Identitas
Identitas berarti jati diri yang berarti pengenalan terhadap seseorang yang termasuk ke
dalam golongan yang  dilakukan karena  cirri-ciri serta  menandainya  sehingga  dia
dapat digolongkan kepada  kelompok tersebut.  Indonesia terdiri dari batas-batas
wilayah, suku, etnis, ras, serta  agama. Identitas seseorang  akan tergerus dengan
semakin mudahnya  penyebaran manusia  (diaspora) ke  berbagai pelosok dunia dan
menciptakan proses asimilasi dan akulturasi budaya yang menghilangkan kebudayaan
setempat.
b.   Kurangnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting  agar tidak terjadi salah pahaman
tentang budaya  yang dianut. Minimnya  komunikasi budaya  ini  sering menimbulkan
perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
c.   Kurangnya kesadaran masyarakat 
Kesadaran masyarakat untuk menjaga  budaya  lokal sekarang  ini  masih terbilang
minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan
perkembangan zaman. Hal ini  bukan berarti budaya  lokal tidak sesuai dengan
perkembangan zaman, tetapi banyak budaya  asing  yang  tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Budaya  lokal juga  dapat  di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih
tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.


3.   Peluang (Opportunity)
Lalu bagaimana  peranan kesenian tradisonal dalam konsep ketahanan budaya?  Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kiranya  perlu beberapa  anternatif langkah.      Pertama, perlu
mengidentifikasi kesenian-kesenian tradisonal tertentu yang  dominan  dan sinambung
(viable), yang  memiliki peluang  untuk dikembangkan dan diperkaya, serta  dapat menarik
munculnya  daya  apresiasi masyarakat.         Kedua,  kesenian-kesenian tradisional terpilih
diartikulasikan sesuai dengan tuntutan perkembangan sosial, sehingga mudah beradaptasi dan
mendorong  kepekaan  umum  terhadap  nilai-nilai keanggunan seni.          Ketiga,  mendorong
dinamika seni menjadi kreasi dan santapan segar untuk kelengkapan kehidupan sehari-hari,
menjadikannya semacam way of life.
a.   Indonesia dipandang dunia Internasional karena keberagaman  dan  kekuatan
budayanya
Keberagaman budaya  yang dimiliki oleh Indonesia harus dijaga dengan baik karena
akan dapat mempertahankan  identitas Indonesia  di mata  dunia. Banyak  masyarakat
dunia mengenal Indonesia sebagai Negara dengan kekhasan dan keberagaman budaya
yang dimilikinya.
b.   Budaya bangsa memperkokoh rasa persatuan
Usaha  masyarakat dalam mempertahankan budaya  lokal agar dapat memperkokoh
budaya  bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena  adanya  saling
menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang
kokoh.
c.   Multikuturalisme
Dalam artikelnya, Dekan Fakultas  Ilmu Budaya  Universitas Lancang  Kuning, Riau,
Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi
kebangkitan etnik dan  kudaya  lokal Indonesia. Dua  pilar yang  mendukung
pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.
d.   Kemajuan Pariwisata
Budaya  lokal Indonesia  sering  kali  menarik perhatian para  turis mancanegara. Ini
dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi
hal ini  juga  harus diwaspadai karena  banyaknya  aksi pembajakan budaya  yang
mungkin terjadi.

Setelah mengetahui bahwa terjadi akulturasi dan perubahan sehingga terbentuk kebudayaan
Indonesia, maka  perlu  dipikirkan bagaimana  pengembangannya  pada  masa  kini  dan
mendatang. 
Dalam hal budaya  materi memang  harus dilakukan pengembangan-pengembangan sesuai
dengan kemajuan tekhnologi, supaya  tidak terjadi stagnasi,  tetapi tanpa  meninggalkan
kearifan-kearifan yang sudah dihasilkan.


4.   Hambatan (Threats)
Studi kasus bangsa Indonesia misalnya, selama ini ia sedang berusaha memelihara eksistensi
dan soliditas sosialnya untuk tidak kehilangan kesadaran diri, tidak kehilangan jatidiri, harga
diri, atau pun sejarah peradabannya. Eksistensi dan soliditas bangsa ini akan terjaga dengan
baik jika  pembangunan dan pengembangan seni  memperkukuh kesadaran diri dan jati  diri
kita sebagai bangsa yang anggun dan beradab.
a.   Perubahan lingkungan alam dan fisik
Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara
untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam
dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah
b.   Kemajuan Teknologi
Meskipun dipandang  banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan  teknologi
ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal.
Misalnya, sistem sasi (sistem asli  masyarakat dalam mengelola  sumber  daya
kelautan/daratan)  dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata  cara
sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya,  namun hal ini  mulai tidak di
lupakan oleh masyarakatnya.
c.   Masuknya Budaya Asing
Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga.
Dalam hal ini, peran budaya  lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah
perkembangan zaman.












7